Tambang Pasir Berkedok Program Gubernur Lampung, Nelayan Kuala Teladas Minta Menteri KKP dan Anggota DPR RI Dapil II Turun Tangan

Tulang Bawang Lampung, Gerbang Indonesia – Nelayan Kampung Kuala Teladas Kecamatan Dente Teladas Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung, yang menolak penambangan pasir laut berkedok program pendalaman alur laut oleh PT Sienar Tri Tunggal Perkasa ( STTP ).

Para nelayan meminta Menteri Kelautan dan Perikanan ( KKP ) dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Dapil Lampung II bisa hadir ditengah nelayan, untuk mendengar aspirasi terkait penambangan pasir laut berkedok pendalaman alur laut berlangsung di perairan laut kampung Kuala Teladas.

Foto: Demo warga pertambangan pasir laut

Nana, salah satu nelayan yang ada di kampung Kuala Teladas meminta pihak Menteri KKP dan anggota DPR RI khususnya Dapil Lampung II bisa turun langsung dan mendengar aspirasi masyarakat setempat.

“Kami sangat berharap kedatangan Menteri KKP dan anggota DPR RI Dapil Lampung II di tengah-tengah kami para nelayan, agar bisa memperjuangkan aspirasi para nelayan yang menolak adanya tambang pasir laut dari program Gubernur Lampung” jelasnya Minggu (3-10-2021).

Sambungnya, dalam program Gubernur Lampung sangat berdampak negatif terhadap para nelayan, yaitu, abrasi pantai dan erosi pantai, menurunkan kualitas perairan laut, penurunan kualitas air laut menyebabkan peningkatan keruh, kerusakan wilayah pemijahan ikan daerah usaha para nelayan, menimbulkan turbulensi yang menyebabkan peningkatan kadar padatan tersuspensi di perairan laut, meningkatkan intensitas banjir rob terutama di pesisir pantai, meningkatkan energi gelombang yang menerjang pantai atau laut. Hal ini dikarenakan dasar perairan yang sebelumnya terdapat kandungan pasir laut menjadi sangat curam, timbulnya konflik sosial antara masyarakat yang pro lingkungan dan penambang pasir laut, serta perekonomian para nelayan setempat.

Kami sangat berharap kedatangannya, agar bisa mendengar suara aspirasi nelayan dan memperjuangkan hak-hak para nelayan kampung Kuala Teladas dan kampung yang lainnya, harapannya.

Nelayan kampung Kuala Teladas Tofa, program kami menolak Gubernur Lampung mengembangkan biota yang ada, sehingga dapat mengurangi hasil tangkapan, karena selama ini kami akan menghidupkan anak istri dan keluarga serta sekolahkan anak kami dari hasil laut.

“Kalau biota laut akan rusak atau perkembang biakan ekosistem yang ada di laut musnah dan rusak, kami mau mencari rezeki ke mana lagi, karena selama ini kami bekerja dilaut dan mencari ikan,udang, rajungan, kepiting, cumi, dan yang lainnya dari hasil laut setempat” ucapnnya kepada media.

Maka kami berharap kepada pihak Menteri KKP dan anggota DPR RI Dapil Lampung II bisa turun langsung mendengar suara aspirasi para nelayan dan melihat langsung ke lokasinya, tambang pasir program berkedok Gubernur Lampung pendalaman alur laut yang dikerjakan oleh perusahaan PT STTP. (AS)