SDN 3 Langkahan Butuh Perhatian Serius Pihak Terkait

Aceh Utara, Gerbang Indonesia – Demi meningkatkan keamanan sekolah dan menjaga anak- anak didik agar dapat menambah ilmu dengan nyaman dan mnciptakan sekolah asri Sekolah Dasar Negeri 3 Langkahan, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, provinsi Aceh mem­bu­tuhkan MCK. Apalagi dengan kondisi se­kolah yang masih keku­ra­ngan sarana dan pra­sara­na, seperti Mandi cuci Kakus (MCK) dan Mobiler.

Hal itu disampaikan oleh Kepala SDN 3 Langkahan, Jamilah,S.Pd. kepada media ini, Sabtu (06/10/2021) diruang kerjanya. Menurutnya, pen­ting­nya mobiler bagi SDN 3 Langkahan, juga ( MCK) mandi cuci kakus, karena kondisi bangunan sudah memasuki 43 Tahun dan ( MCK ) yang sudah tidak layak Guna.

 

Diakuinya, pihak sekolah memang sudah mengusulkan Renovasi 5 ruang lagi dan tersebut melalui proposal, namun dirinya mengakui sudah pernah menyampaikan secara lisan kepada pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh Utara.

bagaimana mungkin bisa ditingkatkan mutu pendidikan disekolah dengan kondisi se­kolah slot gacor yang masih keku­ra­ngan sarana dan pra­sara­na, seperti Mandi cuci Kakus (MCK) dan bangku Sekolah.

Sekolah yang berada jauh dari perkotaan kadang kala memang kurang terpantau dan minim perhatian dari pemerintah, banyak kekurangan-kekurangan sarana dan prasarana vital yang seharusnya menjadi penunjang kelancaran pembelajaran dan pendidikan anak di sekolah.

Seperti halnya yang terlihat di Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Langkahan kecamatan langkahan Kabupaten Aceh Utara provinsi Aceh, sebanyak 177 murid di sekolah ini harus bergantian menggunakan 2 unit MCK yang tak layak. Bahkan; Mirisnya lagi, guru di sekolah tersebut pun turut menggunakan sarana yang sama dengan muridnya.

Kepala sekolah MCK merupakan kebutuhan dasar yang harus ada disekolah, sudah berulang kali kami ajukan pembangunan MCK ke dinas, namun sampai hari ini masih belum ada tanda tanda akan dibangun nya MCK disini, katanya

Kita sangat membutuhkan MCK, kita sangat berharap agar dinas terkait mau memperhatikan kebutuhan MCK disekolah ini. Harapnya

Selama ini kami hanya bisa mengandalkan MCK yang sudah tidak layak pakai lagi, namun harus terpaksa kami gunakan, karena tidak ada yang lain. Sebutnya

Jamaliah menambahkan, siswa di sekolah ini sekarang tercatat sebanyak 177 orang siswa-siswi dengan tanaga pegawai sebanyak 3 orang, nota dinas satu orang, honorer 3 orang, turut diperbantukan oleh tenaga bakti 5 orang, katanya

Lanjutnya, “kita juga kekurangan guru pengajar yang ASN, kemarin ada 5 orang yang ikut P3K, namun tak satupun yang lulus, padahal mereka sudah bakti disekolah ini rata rata 15 tahun, kita sangat berharap agar mereka bisa lulus P3K, paling tidak mereka bisa menjadi tenaga kontrak, kasihan juga mereka kerja ikhlas sudah 15 tahun. tuturnya.

Reporter: Saif