Program Sekolah Adiwiyata dari Dinas Lingkungan Hidup

Reporter: Eko B Art

Pemalang | Gerbang Indonesia – Untuk mencari informasi penting tentang program sekolah Adiwiyata ini kami menemui Bapak Slamet S.pd, M.pd selaku Kepala Sekolah SDN 02 Klegen, beliau juga menjabat sebagai sekretaris PGRI Kabupaten Pemalang, Minggu 12 Desember 2021.

Beliau memaparkan sebagai berikut:

“Terkait dengan Sekolah Dasar Adiwiyata adalah sekolah yang berbudaya peduli lingkungan dan intinya sekolah ini dikelola dengan menerapkan budaya kebersihan penataan lingkungan sehingga sekolah itu menjadi adem, rimbun, bersih, itu intinya adem, rimbun dan bersih itu namun pada prinsipnya, kami SD Negeri 02 klegen ini, sebenarnya program pertama yang kami luncurkan ini adalah tema Sekolah Negeri yang kami arahkan untuk berbasis Islam Terpadu, untuk mewujudkan sebuah sekolah yang religius berbudaya dan peduli lingkungan.

Kami tidak menyebutnya dengan Sekolah Adiwiyata sebenarnya, awalnya program itu kami gunakan untuk sebuah inovasi-inovasi karena kami memandang kondisi beberapa tahun sebelum sekarang ini (kurang lebih empat tahun belakangan) di SD Negeri 02 klegen ini terjadi penurunan jumlah siswa setiap tahunnya, artinya berarti animo masyarakat atau minat masyarakat pada Sekolah Dasar Negeri 02 klegen ini berarti menurun.

Kebetulan rumah saya berada di Klegen juga sehingga kami mengamati lingkungan sekitar itu banyak orang tua yang menyekolahkan anak-anaknya di sekolah-sekolah yang berbasis Islam, dari situ maka kami meluncurkan sebuah inovasi yang namanya kami beri sebutan manajemen Sekolah Negeri berbasis Islam Terpadu, sebagai langkah untuk mewujudkan sekolah yang religius berbudaya dan peduli lingkungan. Program kami ini untuk membangun kepercayaan masyarakat yang kebetulan, siswa kami semuanya beragama Islam, masyarakat kami berada di lingkungan masyarakat yang Islami, Bapak ibu guru kami semuanya beragama Islam, dan Insya Allah mereka semuanya menguasai dalam hal membaca Al-Qur’an, sehingga kami melakukan inovasi itu dalam rangka menarik minat siswa dan masyarakat.

Sebenarnya juga inovasi ini sebagai bahan susunan best practice kami dalam rangka perpanjangan jabatan Kepala Sekolah untuk periode ke empat, jadi dampak efek positif dari program ini, kami gunakan ke arah sana dan juga merupakan sebuah prestasi kami karena best practice itu bisa kami ajukan untuk memperoleh angka kredit sebagai bahan kenaikan pangkat untuk yang keempat ini.

Apapun yang berkaitan dengan hal ini, semuanya kita awali dari sebuah upaya perenungan bahwa sekolah kami mengalami penurunan siswa, kemudian kami analisis di lingkungan sekitar banyak masyarakat yang menyekolahkan anak-anaknya di luar dan mereka menginginkan sekolah-sekolah yang berbasis Islam, itu juga kebetulan kami selesai masa jabatan ketiga periode tahun ini, sehingga ada keinginan untuk memperoleh dan melanjutkan program sekolah ini, dan salah satu persyaratannya harus melalui uji kompetensi dan uji kompetensi nya adalah melalui pemaparan inovasi yang kami laksanakan di sekolah selama dua tahun terakhir ini.

Kemudian dari perjalanan waktu mungkin dari beberapa stakeholder kami baik pengawas maupun yang lainnya, mungkin sering lewat, Kebetulan pengawas kami pak Nurhadi S.Pd M.Pd setiap hari pulang pergi itu melewati SDN 02 Klegen, sebagai daerah binaan, dan ketika ada usulan Kecamatan Comal untuk mengikuti Program Adiwiyata ini, kami berempat ikut masuk dalam kegiatan ini, mulai dari :

1. SD Negeri 02 klegen.
2. SD Negeri 07 Purwoharjo.
3. SMP Negeri 3 Comal.
4. SMP Negeri 5 Comal.

Kami dari empat Sekolah tersebut diikutkan untuk sosialisasi Program Adiwiyata.
Bayangan kami kan baru sosialisasi kemudian sepulang dari acara sosialisasi, selanjutnya manajemen sekolah mulai berbenah mendorong untuk proses selanjutnya.

Proses-proses kita lanjutkan, yang tadinya bayangan kami hanya manajemen sekolah berbasis Islam Terpadu yang mengarah pada kegiatan tersebut, tapi karena kami sudah dituntut untuk merealisasikan sosialisasi Sekolah Adiwiyata, maka kami mulai lagi menjadi administrasi, kami tata juga kemudian di sekitar lingkungan sekolah kami. Harapan untuk merintis menjadi Sekolah Adiwiyata pada awalnya kami lakukan progres dengan pelan-pelan tapi tetap kita lakukan, ternyata dua bulan setelah sosialisasi kita mendapatkan jadwal kunjungan verifikasi Sekolah Adiwiyata.

Kunjungan ini bukan berarti lomba tetapi kunjungan ini adalah melihat seberapa besar progres dan kemudian dicocokkan dengan indikator sekolah, bagaimana seperti akreditasi, apakah kami nanti mencapai indikator minimal sebagai sebutan Sekolah Adiwiyata atau tidak nanti akan diumumkan, kemudian setelah dinyatakan memenuhi indikator minimal Sekolah Adiwiyata maka kami akan mendapatkan sebuah Plakat dari Dinas Lingkungan Hidup.

Hasil kunjungan tersebut kami belum tahu, namun kemarin kami pada kunjungan tanggal 25 November 2021 itu dari tim verifikator yang meliputi dari Perwakilan Forum Indonesia Sehat satu orang, kemudian dari Kementerian Agama satu orang dan tiga orang dari Dinas Lingkungan Hidup.

Akhirnya sekolah kami diverifikasi dan hasilnya “Ya kami diminta untuk memperbaiki berdasarkan catatan kekurangan-kekurangan yang terlampir, dan nanti dua bulan kedepan akan dikunjungi kembali, berarti nanti kemungkinan bulan Januari, dan sampai batas waktu tersebut beberapa hal yang harus kita benahi termasuk salah satunya inovasi dalam penyerapan air dalam bentuk biopori yang akan kita coba realisasikan dibeberapa titik, kemudian kami juga mencoba menanam tanaman yang rimbun, agar nuansa lingkungan menjadi teduh rimbun, indah namun tetap bersih.

Beberapa indikator yang lainnya yang sudah kami siapkan ada tanaman hidroponik, tanaman organik, dan juga ada Green house (rumah hijau) juga nanti ada tanaman obat di belakang sekolah dan juga nanti ada miniatur hutan di lingkungan sekolah kami, nantinya semuanya kami sediakan.

Selebih kami juga mengawali kegiatan ini kemarin sekitar dua bulan yang lalu, kami lakukan studi banding di SDN 05 Beji, dengan kunjungan tersebut kami terinspirasi, artinya sebenarnya tidak ada sesuatu yang mahal, sekali lagi tidak ada sesuatu mahal, karena disitu hanya banyak tanaman tanaman besar yang rimbun, kemudian daripada itu beberapa teman-teman kami akhirnya berlomba-lomba membuat taman di sekolah masing-masing.

Tentunya dengan membuat taman yang indah, bagaimanapun ditata kemudian kegiatan-kegiatan anak yang mendukung dengan bentuk ide kreatif di lingkungan yang bersih, sehingga ketika siswa dan guru masuk sekolah itu ada sesuatu yang menyenangkan, indah dilihat dan juga nyaman dirasakan, yang pada akhirnya akan membangun motivasi semangat di lingkungan sekolah SD Negeri 02 Klegen.

Sebagai bentuk rencana awal kami akan mencoba menanam tanaman yang besar, seperti pohon mangga dan juga pohon ketapang kencana, agar bisa menambah rimbun suasana.
Pada prinsipnya program dari Sekolah Adiwiyata ini bisa mendapatkan label Sekolah Adiwiyata nantinya, dan memang tahun 2023 akan ada lomba tingkat Provinsi, nanti baru di situlah kita dari sekian sekolah yang mendapat proram ini akan diuji kembali siapa yang layak dan mampu diajukan ke tingkat Provinsi.

Saat ini kita baru dikunjungi itu berarti hanya untuk seperti akreditasi dengan menggunakan indikator instrumen, dan penilaian instrumen penilaian Sekolah Adiwiyata nanti kalau kita memenuhi standar minimal, maka kita akan mendapatkan plakat dari DLH bahwa kita sebagai SDN Adiwiyata.

Dan pada saatnya nanti di tahun 2023 mendatang ada lomba Program AdiWiyata tingkat Provinsi, jadi dalam kurun waktu dua tahun ini tentunya tanaman yang kita tanam saat ini sudah kelihatan progres hasil pertumbuhannya secara signifikan.

Secara umum Program Sekolah Adiwiyata ini bukan hanya menjadi konsentrasi tanggung jawab dari Guru Pendididik yang berkiprah di sekolah semata, tapi juga semua komponen masyarakat yang berada di Desa Klegen agar semuanya bisa bekerjasama dengan serius baik Pemerintah Desanya, kemudian,” masyarakatnya, Tokoh-tokoh Agamanya, intinya semuanya bisa bareng-bareng sengkuyung dalam hal program kegiatan Sekolah Adiwiyata ini.

Kami sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa, kemudian masyarakat untuk mendukung Program Adiwiyata dengan proyek-proyek pembangunan Desa, seperti pembangunan drainase, pagar yang berada di belakang sekolah. Kami semuanya mempromosikan dan menyampaikan informasi kepada masyarakat dan teman-teman sekolah untuk menjadi tonggak Inspirasi, pada prinsipnya Program Sekolah Adiwiyata ini bukan menjadi tujuan final, harapan pentingnya sebenarnya sekolah kami terlihat indah sehingga masyarakat akan tertarik, dan dengan ketertarikan tadi mudah-mudahan bisa membangun motivasi positif dalam kegiatan belajar siswa siswi di sekolah ini.

Dengan melihat dan mereview dua sampai tiga tahun belakangan, dengan jumlah siswa kelas enam hanya 23 siswa, kemudian di kelas lima hanya 19 siswa, dan kelas empat hanya 20 siswa, dan selanjutnya untuk kelas tiga sudah mulai bertambah menjadi 32 siswa, kemudian kelas dua ada 28 siswa dan kemudian kelas satu ada 30 siswa, tentunya tingkat kepercayaan kepada sekolah ini tampaknya sudah mulai membaik.

Maka kami selaku tenaga Pendidik dari SD Negeri 02 Klegen ingin mewujudkan SD Negeri 02 Klegen yang berbudaya, peduli lingkungan untuk mewujudkan siswa dan masyarakat yang religius, nyaman, tentram dalam suasana lingkungan sekolah yang asri dan damai,” pungkas Pak Slamet. (Eko B Art)