Pendidikan dan IPM Kabupaten Pemalang

Reporter: Eko B Art

Pemalang | Gerbang IndonesiaHari Guru Nasional dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia sudah kita peringati dan kita Rayakan di tanggal 25 November 2021 kemarin, namun demikian kami dari media Gerbang Indonesia melakukan wawancara dengan pribadi guru yang telah purna tugas namun tetap aktif di Organisasi PGRI yang masih dalam masa bakti kepengurusan periode tahun 2019 s/d 2024. Adalah Bapak H. Mudiono, S.Pd. selaku Bendahara PGRI Kabupaten Pemalang, Jumat 03 Desember 2021.

Beliau menyampaikan “Kami selaku bagian dari Guru Indonesia yang ada di wilayah Kabupaten Pemalang mengucapkan selamat Hari Guru Nasional. Berkaitan dengan HGN tahun ini kami mempunyai pandangan bahwa di era maju modern seperti sekarang ini, sebagai guru, mau tidak mau harus bisa menguasai IT (informasi teknologi) yang berbasis internet dan digital, dengan tujuan agar guru penggerak nantinya bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Pemalang.

Secara umum guru dengan semua stakeholder terkait mestinya harus bersama-sama untuk membangun mutu dan kwalitas pendidikan, karena yang namanya pendidikan bukan hanya tugas dari pendidik/guru saja khususnya, tetapi juga Masyarakat dan Pemerintah.
Tanpa ketiga unsur ini saling terhubung, rasanya sulit untuk mendongkrak IPM Kabupaten Pemalang. Untuk itu demi meningkatkan pendidikan yang muara utamanya adalah meningkatkan IPM Kabupaten Pemalang, adalah keseriusan bersama bergerak menuju perbaikan rangking IPM agar tidak selalu berada dilevel bawah. Karena keterkaitan pendidikan itu salah satu penunjang perbaikan IPM di Daerah Kabupaten Pemalang.

Dengan kondisi Pandemi yang sedang berlangsung di Negeri ini menjadi salah satu faktor yang berpengaruh besar dalam dunia pendidikan, tapi semua itu bukan menjadi alasan, kita diwajibkan untuk tetap meningkatkan mutu dan kwalitas di dunia pendidikan.

Apalagi dengan tanggapan Masyarakat yang sering kita dengar, bahwa guru itu dimasa sekarang makan gaji buta, dengan tidak mengajar tapi tetap gajian.

Padahal kita semua tahu bahwa teman-teman diranah Grass Root, teman-teman berusaha dengan maksimal tetap mendidik dan mengajar dengan model daring, dan ada juga yang luring dengan model kunjungan ke tempat-tempat yang sudah ditentukan dalam rangka mengurangi aktifitas kerumunan Masyarakat.

Mari bersama-sama saling memberi dorongan motivasi dari semua pihak agar para guru dan tenaga Pendidik bisa meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Pemalang.

Bagaimanapun caranya supaya kegiatan belajar-mengajar bisa diterima dan dipahami oleh para siswa.

Bentuk tanggung jawab pendidikan itu bukan hanya tugas tenaga Pendidik saja, tapi peran aktif masyarakat dan Pemerintah untuk bersama-sama agar “Sak Yeg Sak Eko Proyo” (“Kita tegaskan kembali tekad kita bersama untuk saling bahu membahu demi”) mengangkat IPM di Pemalang dengan meningkatkan mutu kwalitas Pendidikan.

Dan Berkaitan dengan hari PGRI, dengan slogan yang selalu diserukan dengan semangat” Hidup Guru, Hidup PGRI, Solidaritas Yes” mari kita sama-sama implementasikan dalam kehidupan guru sehari-hari agar Organisasi PGRI kita menjadi semakin kuat, solid dan disegani oleh semua pihak, yang pada endingnya Organisasi PGRI adalah Organisasi Pelat Merah ( ” ) dalam tanda kutip yang sudah semestinya Organisasi ini terus selalu untuk mendukung program-program Pemerintah dalam setiap program-program Pemerintah yang berkaitan dengan program pendidikan.

Di hari ulang tahun PGRI yang Ke 76 tahun ini, banyak kegiatan kegiatan ilmiah, seperti penulisan buku, kemudian bagaimana untuk menjadi guru penggerak yang nantinya prospek guru penggerak ini didalam pengangkatan Kepala Sekolah sudah tidak lagi menggunakan aturan yang berkait dengan “Permendikbud nomor 06 tahun 2018” melalui uji kompeten, uji substansi di LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan).

Nanti cukup guru penggerak dan nantinya untuk jenjang Kepala Sekolah juga dari Kepala Sekolah Penggerak.

Dan Pada arahnya nanti menuju cita-cita
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim tentang “Merdeka Belajar”. Esensi Merdeka Belajar artinya memberikan keleluasaan bagi siswa untuk memilih pelajaran sesuai minat mereka.

Dan kedepannya juga “Merdeka mengajar”.
artinya tidak harus mengajar pada waktu tertentu, tempat tertentu, karena dengan Luring/proses pembelajaran tatap muka, situasi apapun proses pembelajaran bisa tetap berjalan dan memang harus tetap berjalan.

Dengan harapan belajar bisa membentuk karakter ahlakul karimah. Sebab kepandaian karakter akhlakul karimah akan sia-sia.

Oleh karena itu maka kepada semua guru, terlebih yang tergabung dalam PGRI mari senantiasa mendukung upaya program Pemerintah yang berkaitan dengan Program Pendidikan, bersama-sama membantu Pemerintah mensukseskan Pemerintah Kabupaten Pemalang, dalam rangka meningkatkan IPM di Kabupaten Pemalang.

Pesan kami, ” tanggung jawab guru agar senantiasa untuk meningkatkan kwalitas diri jangan cepat berpuas diri, karena di era digitalisasi maka perubahan begitu cepat untuk itu para guru juga harus cepat menyesuaikan, kita tidak boleh beralasan mungkin sudah umur walaupun belum pensiun, dan tidak menguasai Informasi Teknologi, dikhawatirkan akan tertinggal dalam kompetisi pendidikan dari sekolah-sekolah swasta yang bertajuk berbasis Informasi dan Teknologi.

Harapannya agar Masyarakat dan para Wali Murid/Orang Tua Siswa akan puas walaupun biaya pendidikan relatif tinggi tapi hasilnya sesuai dengan ekspektasi. Semangat guru untuk senantiasa maju terus, karena guru bukan orang hebat tetapi guru mencetak orang-orang yang hebat. Pungkas Pak Mudiono dalam wawancara ini. (Eko B Art)