Kepala B2PJN SUMUT Diduga Berkonspirasi Dengan PPK 3.5 Terkait Proyek di Kepulauan Nias

Gunungsitoli, Gerbang Indonesia – Pekerjaan tambal sulam dan pekerjaan pendukung Swakelola TPT. Wilayah kerja yang terletak di jalan Gunungsitoli menuju Teluk dalam yang anggarannya kurang lebih berkisaran 17 Miliyar, kini kerja PPK 3.5 wilayah kepulauan Nias menuai kritik kepada puplik ditengah tengah masyarakat.

Pekerjaan yang asal jadi ini sudah beberapa kali disampaikan kepada PPK 3.5. Firman Hutauruk memalui unjuk rasa dan sampai saat ini belum juga ada jawaban dan kepastian dari PPK 3.5.

Pada unjuk rasa terakhir dilaksanakan senin 27 september 2021 Happy Agusman Zalukhu sebagai pimpinan aksi pada orasinya mengatakan pekerjaan itu harus dibongkar dan dikerjakan kembali, dan mempertanyakan apakah sudah dilakukan pembayaran termin pertama terkait pekerjaan PPK 3.5 tanya Agus kepada pimpinan PPK 3.5 dengan tegas.

Dengan spontan langsung di jawab PPK 3.5 Firman Hutauruk pertanyaan masyarakat yang sedang unjuk rasa di kantornya.

“Saya sebagai pimpinan PPK 3.5 akan kita pelajari dan saya tanyakan ke rekanan agar diperbaiki kembali. Dan mengenai pembayaran kepada rekanan sudah kami bayarkan 45 persen.

Selalu ketua aliansi masyarakat sipil pemerhati pembangunan Arlianus zebua dalam ungkapnya, selama ini yang paling disesalkan yaitu, sepertinya Kepala B2PJN SUMUT An. SELAMAT RASIDI diduga tutup mata perihal pelaksanaan proyek yg dikelola oleh PPK 3,5 Wilayah kerja pulau Nias slot gacor , dan kami menduga jangan jangan Kepala balai ada istilah Kong kali Kong dengan PPK 3.5 dan PT STM serta konsultan pengawas PT GUTEC.

dimana Beliau kepala balai, sepertinya tdk peduli atas sikap yg sudah kita sampaikan, dan ini terbukti sudah dua minggu beliau janjikan akan menurunkan Tim dari balai untuk melihat secara bersama-sama dengan AMSP2-KN kondisi yang real dilapangan, tapi sampai sekarang belum juga ada turun dari pihak B2PJN Sumatera Utara akhir ungkapnya.

Media ini sudah mencoba mengubungi kepala balai besar pelaksanaan jalan nasional Sumatera Utara, tetapi belum ada tanggapan dari pihak dinas B2PJN sampai saat ini berita diturunkan. (Fon zeb)