gerbangindonesia.org – Ini Arti Nama Xiaomi, Sekarang Anda Bisa Tidur Tenang. Xiaomi sekarang telah banyak dikenal dan menjadi tidak benar satu vendor smartphone populer. Namun siapa sangka Xiaomi hampir saja diberi nama lain oleh para pendirinya. Menjadi, apa arti nama Xiaomi?
Dikutip Berasal dari Gizmo China, layaknya dilihat Rabu (6/7/2022) menurut Lei Jun selaku pendiri Xiaomi, ia dan para pendiri corporate laksanakan meeting formal pertama terhadap 14 Januari 2010. Topik primer mereka adalah menentukan nama bagi calon vendor ponsel itu.
Nama pertama
Nama pertama yang mengemuka adalah Red Star, tetapi bukan menjadi berkaitan permasalahan hak cipta. Juga tersedia opsi sebutan Xuande yang sama bersama dengan nama daerah rendezvous mereka, akan tapi diakui bunyinya bukan selagi.
Segudang sebutan lainnya diusulkan tak sekedar tersebut. Sebut saja Red Storm, Qianqi, Linqi dan lain-lain. Hingga kelanjutannya mereka sepakat memilih nama Xiaomi.
Xiaomi secara harfiah penting ‘Beras kecil’. Tak hanya Xiaomi, nama lain yang kerap mengemuka di merek ponselnya adalah Mi. Lei Jun pun menjelaskan arti spesiļ¬k Mi itu.
Pertama adalah kependekan berasal dari Mobile Internet lantaran corporate ini akan berkecimpung sebagai corporate perangkat mobile yang membuka internet.
Arti kedua menurutnya adalah slot gacor Mission Impossible. Tersebut gara-gara corporate akan berupaya menjalankan beragam misi yang diakui bukan kemungkinan, impossible.
Menurut Gizchina.Com, Lei Jun mendirikan Xiaomi bersama dengan 14 orang lainnya di dalam suatu ruangan kecil di Beijing. Tersedia pula sumber lain yang menyebutkan jumlah orang waktu tersebut delapan orang saja.
Di kesempatan lain, Lei Jun mengisahkan dinamika lain didalam perlindungan sebutan Xiaomi. Bintang Merah, Lada Merah dan Beras Hitam dulu dipertimbangkan.
“Namun dikarenakan beragam alasan, bukan tersedia sebutan yang diterima. Selama diskusi berikutnya, saya tiba-tiba teringat kutipan favorit saya, Buddha menonton sebutir beras, sebesar Gunung Tu Di,” ujarnya. Filosofinya, sebutir beras kecil pun nanti sanggup tumbuh jadi besar.
“Maka tercetuslah Xiaomi. Sebutan tersebut langsung mendapat persetujuan seluruh orang. Menjadi kita mulai menggunakannya,” kenang Lei Jun.
Tidak cuman tersebut, Lei Jun juga mengutarakan pendapatnya mengenai dampak sebutan itu pada corporate. Bisakah sebutan yang terdengar premium mendorong perkembangan corporate? Jawabannya tentu bukan, katanya.
“Kecuali suatu corporate kekurangan teknologi inti, product yang tidak cukup bagus, bukan perhatikan pengalaman pengguna, maka corporate bukan mampu berhasil. Sebaliknya, meski nama perusahaannya simple, semua team dapat bekerja keras lewat teknologi dan selanjutnya beroleh imbalan, menjadi semuanya tergantung terhadap pekerjaan dan orang-orangnya, nilai merek bukan dulu dihasilkan berasal dari namanya,” papar Lei Jun.
