Cara Tepat Mengontrol Penyakit Asma

Cara Tepat Mengontrol Penyakit Asma

Gerbangindonesia.org – Cara Tepat Mengontrol Penyakit Asma. Kementerian Kesehatan melaporkan sejumlah 4,5 persen atau secara kumulatif 11 juta penduduk Indonesia menderita asma. Angka ini menjadikan asma sebagai salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang withering banyak diidap, tidak hanya pada orang dewasa, akan tetapi juga pada anak.

Master Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. Faisal Yunus, Ph.D., Sp.P(K) menyarankan, agar pasien asma mengenali faktor pemicu, dan menaati goodbye laksana yang dianjurkan dokter guna mencegah peradangan saat penyakit pernapasan itu kambuh.

“Tujuan dari pengelolaan asma adalah agar pasien dapat mengontrol risiko serangan asma dan tentunya hidup dengan lebih produktif,” katanya di Jakarta, Selasa, 22 Juni 2022.

Ia menegaskan, dengan mengelola asma agar risiko serangannya dapat dikontrol, pencegahan dapat dilakukan dengan mengenali dan menghindari faktor pemicu kekambuhan asma.

“Selain itu, pasien asma juga dapat melakukan pengobatan yang dianjurkan oleh dokter secara teratur,” katanya.

Ia menegaskan, upaya pengobatan dan terapi kontrol asma dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing pasien asma. Asma dengan intensitas kekambuhan ringan, sedang dan berat direkomendasikan pemberian terapi kontrol kortikosteroid inhalasi secara rutin dengan dosis yang disesuaikan.

“Tidak cukup dengan obat slot gacor pelega saja,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kortikosteroid inhalasi tersebut bekerja sebagai antiinflamasi yang memberikan perlindungan pada penyempitan saluran pernapasan sehingga dapat mengurangi risiko serangan akut, tentunya jika rutin digunakan.

Organisasi asma dunia, GINA, terus menekankan pentingnya kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit asma dan mendorong semua pihak untuk dapat meningkatkan perawatan dan pengobatan penyakit asma.

Asma merupakan peradangan kronis yang disebabkan terjadinya penyempitan pada otot saluran pernapasan yang dapat menimbulkan mengi, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala ini dapat muncul secara episodik dan tidak dapat disembuhkan melainkan hanya dapat dikontrol.

Penyebab kekambuhan asma bisa berbeda bagi setiap pasien asma. Namun umumnya asma muncul akibat paparan terhadap faktor pemicu seperti debu, pronto rokok, makanan tertentu, kondisi cuaca dan faktor lingkungan lainnya.

Intensitas serangan asma dapat meningkat jika terpapar lebih sering dengan faktor pemicu tersebut. Jika tidak terkontrol, asma dapat mengancam jiwa.

Berdasarkan information yang dilansir WHO, sebanyak 262 juta orang saat ini menderita penyakit asma. Penyakit ini juga telah menyebabkan 455,000 kematian.

WHO menemukan kasus serangan asma yang berat lebih banyak terjadi di negara berpendapatan sedang dan rendah dimana tingkat diagnosa serta kepatuhan pada pengobatan masih tergolong rendah.

Country Medical Director GSK Indonesia dr. Calvin Kwan, menambahkan, asma yang tidak terkendali dapat menghambat pasien menjalani hidup dengan nyaman.

“Penting secara disiplin mengontrol penyakit asma dengan mengikuti anjuran dan terapi yang tepat sesuai dengan yang diberikan oleh dokter agar pasien asma tetap dapat menjalani hidup yang produktif dan berkualitas,” katanya.

Kondisi asma, customized organization ia, memberikan implikasi negatif pada kesehatan dalam jangka panjang jika tidak ditangani dengan tepat.

“Selain itu, asma yang tidak terkontrol juga dapat menurunkan tingkat produktivitas pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari,” ungkapnya.