Aplikasi WhatsApp Bodong ‘YoWhatsApp’ Curi Akun Pengguna Android

gerbangindonesia.org – Aplikasi WhatsApp Bodong ‘YoWhatsApp’ Curi Akun Pengguna Android. Versi baru berasal dari pelaksanaan Whatsapp ilegal alias bodong bernama ‘Yowhatsapp’ ditemukan udah mencuri kunci akses akun pengguna Android.

Yowhatsapp adalah pelaksanaan messenger yang memakai izin akses mirip bersama dengan pelaksanaan Whatsapp baku dan dipromosikan lewat iklan di pelaksanaan Android populer, layaknya Snaptube dan Vidmate.

Pelaksanaan ini mencakup fitur tambahan yang tak tersedia Whatsapp original, layaknya kemampuan untuk menyesuaikan antarmuka atau memblokir akses ke dialog, agar menarik bagi pengguna untuk menginstalnya.

Tetapi, kini sudah ditemukan bahwa Yowhatsapp v2.22.11.75 (Android) mengambil kunci akses Whatsapp, terlalu mungkin pelaku untuk mengontrol akun pengguna. Demikian sebagaimana dikutip berasal dari Bleeping Computer, Minggu (16/10/2022).

Agresi Yowhatsapp ditemukan oleh analis ancaman di Kaspersky, yang sudah menyelidiki persoalan Trojan Triada bersembunyi di di dalam versi Whatsapp yang dimodifikasi semenjak th lalu.

Menurut suatu laporan yang diterbitkan belum lama ini, pelaksanaan tersebut mengirimkan kunci akses Whatsapp pengguna Android ke server pengembang berasal dari jeda jauh.

Kaspersky mengatakan bahwa kunci ini mampu digunakan di dalam utilitas open source untuk menghubungkan dan jalankan tindakan sebagai pengguna yang sebenarnya.

Walaupun Kaspersky belum memperlihatkan apakah kunci akses yang dicuri ini udah disalahgunakan, tapi tersebut mampu sebabkan pengambilalihan akun, pengungkapan komunikasi sensitif bersama dengan kontak pribadi, dan peniruan bukti diri untuk menutup kontak.

Layaknya pelaksanaan Whatsapp slot gacor Android yang orisinil, pelaksanaan dursila itu meminta izin, layaknya terhubung SMS yang juga diberikan kepada Trojan Triada yang tertanam di pelaksanaan itu.
Kaspersky mengatakan Trojan bisa menyalahgunakan izin akses ini untuk mendaftarkan korban ke langganan premium tanpa mereka sadari dan menghasilkan pendapatan bagi distributor.

Bos Telegram dan Whatsapp Saling Sindir Soal Kasus Keamanan di Pelaksanaan

Di sisi lain, telegram dan Whatsapp memang menjadi pesaing besar di global pelaksanaan perpesanan atau messaging. Bos Telegram Pavel Durov pun juga kerap mengkritik dan menyindir keamanan di Whatsapp.

Baru-Baru ini, Durov dan bos Whatsapp Will Cathcart, terlibat saling sindir soal persoalan keamanan dan privasi di dua pelaksanaan itu.

Seluruh dimulai selagi Durov menyebut bahwa peretas dapat punyai akses penuh ke seluruh yang tersedia di ponsel pengguna Whatsapp, lewat saluran Telegram resminya.

Dikutip berasal dari saluran pavel Durov, Jumat (14/10/2022), ia menyebut hal ini mampu berjalan lewat persoalan keamanan yang diungkapkan oleh Whatsapp sendiri terhadap sebagian pekan lalu.

“Yang kudu dikerjakan peretas untuk mengontrol ponsel Kamu adalah mengirimi Kamu video berbahaya atau memulai panggilan video bersama Kamu di Whatsapp,” kata Durov.
“Kamu kemungkinan berpikir ‘Ya, namun terkecuali saya memperbarui Whatsapp ke versi terbaru, saya kondusif, kan?‘ Bukan amat,” ujarnya.

Ia mengatakan, persoalan keamanan Whatsapp yang persis layaknya ini ditemukan terhadap year 2018, lalu di 2019, dan satu kembali di 2020. Tak sekedar tersebut menurutnya, kasus ini juga tersedia di 2017.
“Sebelum 2016, Whatsapp bukan punyai enkripsi serupa sekali,” kata Pavel Durov didalam pernyataan yang dikirimkannya kepada para pengguna Telegram itu.

Klaim Tak Ajak Pengguna Pindah ke Telegram

Aplikasi WhatsApp Bodong 'YoWhatsApp' Curi Akun Pengguna Android

Durov juga mengklaim, tiap tiap tahunan mereka mempelajari lebih dari satu kasus di Whatsapp yang membahayakan seluruh yang tersedia di perangkat penggunanya.

“Yang vital hampir tentu bahwa celah keamanan baru udah tersedia di sana. Kasus layaknya tersebut hampir bukan disengaja – mereka ditanam di pintu belakang,” kata Durov.

“Kecuali satu pintu belakang ditemukan dan kudu dihapus, yang lain ditambahkan,” imbuhnya.
Durov juga menyinggung peretasan yang berjalan terhadap ponsel milik tidak benar satu orang terkaya di global Jeff Bezos, yang ditemukan terhadap tahunan 2020.

“Tersebut sebabnya saya menghapus Whatsapp berasal dari perangkat bertahun-year yang lalu. Sesudah dipasang tersebut menciptakan pintu untuk masuk ke telpon Kamu,” Durov mengklaim.

Durov juga mengklaim bukan mendorong orang untuk beralih ke Telegram di dalam pesannya itu. Ia menyebut, tersedia lebih berasal dari 700 juta pengguna aktif bersama dengan lebih berasal dari dua juta pendaftaran harian, supaya mereka tak mesti promosi ulang.
“Kamu bisa mengenakan pelaksanaan perpesanan apa pun yang Kamu senang, tapi jauhi Whatsapp – sekarang sudah jadi alat supervisi selama 13 th,” kata Durov.

Komentar Bos Whatsapp

Kabar ini pun dikomentari oleh Will Cathcart lewat akun Twitter resminya. Ia mengatakan bukan memakai Telegram untuk apapun yang bersifat pribadi atau privat.

Di dalam cuitannya di akun @wcathcart, Cathcart menjawab pertanyaan berasal dari Tweet kabar yang diunggah oleh analis dan konsultan media sosial Matt Navarra.

“Bukan layaknya Whatsapp, Telegram bukan miliki enkripsi ujung ke ujung bawaan dan bukan tersedia cara untuk mengaktifkannya untuk grup,” kata Head of Whatsapp itu.
Agar, kata Cathcart, Telegram miliki salinan berasal dari pesan penggunanya, dan menyebut dirinya mengkhawatirkan hal tersebut.
“Saya juga bukan yakin sedetik pun Pavel mengakibatkan klaim ini tanpa minat untuk mengembangkan aplikasinya. Amat sedih menonton Telegram mencoba dan memakai disinformasi sebagai strategi untuk menambah perkembangan mereka,” imbuhnya.