6 Obat Kolesterol Penurun Kolesterol Tinggi

6 Obat Kolesterol Penurun Kolesterol Tinggi

gerbangindonesia.org – 6 Obat Kolesterol Penurun Kolesterol Tinggi. Obat kolesterol biasanya digunakan ketika perbaikan gaya hidup saja tidak berhasil menurunkan kadar kolesterol tinggi dalam tubuh. Obat ini terdiri dari berbagai jenis dan pemberiannya perlu disesuaikan dengan kondisi penderita.

Perubahan gaya hidup, seperti mengonsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga sebagai cara menurunkan kolesterol tanpa obat, terkadang kurang efektif. Padahal, kadar kolesterol yang tinggi justru bisa memicu penyakit kardiovaskular, hipertensi, bahkan penyakit ginjal.

Oleh karena itu, untuk mengembalikan kadar kolesterol menjadi normal dan mencegah berbagai komplikasi akibat kolesterol tinggi, dokter akan memberikan obat kolesterol kepada penderita.

Berbagai Jenis Obat Kolesterol

Selain menurunkan kolesterol, beberapa obat kolesterol juga dapat menurunkan lemak jahat (LDL) atau trigliserida dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Biasanya, dokter hanya memberikan satu jenis obat kolesterol. Namun, pada slot gacor kasus tertentu, dokter juga akan memberikan kombinasi dua jenis obat tersebut.

Berikut ini adalah jenis obat kolesterol yang dapat mengobati kolesterol tinggi, yaitu:

1. Statin

Statin merupakan jenis obat golongan kolesterol pertama yang biasa diberikan pada penderita kolesterol tinggi. Obat ini bekerja dengan cara menghambat enzim di hati yang memproduksi kolesterol.

Statin juga dapat mengurangi peradangan pada pembuluh darah dan mengurangi risiko penggumpalan darah dan serangan jantung. Beberapa obat kolesterol yang termasuk golongan ini adalah simvastatin dan atorvastatin.

2. Obat penghambat penyerapan kolesterol

Obat kolesterol ini bekerja di usus untuk menghentikan penyerapan kolesterol. Dengan begitu, kadar kolesterol jahat akan menurun. Salah satu jenis obat golongan ini adalah ezetimibe.

Obat untuk menghambat penyerapan kolesterol ini juga bisa dikombinasikan dengan obat golongan statin.

3. Obat pengikat asam empedu

Saat dikonsumsi, obat kolesterol ini bekerja dengan cara mengeluarkan asam empedu melalui feses. Fungsinya agar hati mengambil banyak kolesterol dalam darah untuk menghasilkan lebih banyak asam empedu. Dengan begitu, kolesterol dalam pembuluh darah akan berkurang.

Ada beberapa jenis obat pengikat asam empedu, antara lain cholestyramine, colesevelam, dan colestipol. Meski efektif menurunkan kolesterol, obat ini tidak dianjurkan untuk orang yang mengalami sumbatan pada saluran empedu.

4. Fibrat

Kolesterol fibrat dapat memecah dan meningkatkan pembuangan trigliserida dan kolesterol jahat dalam tubuh. Beberapa contoh fibrat adalah gemfibrozil dan fenofibrate.

Kombinasi salah satu obat tersebut dengan statin perlu dilakukan dengan hati-hati karena dapat meningkatkan risiko efek samping rhabdomyolysis. Oleh karena itu, penggunaan keduanya memerlukan anjuran dan pengawasan dari dokter.

5. Obat penghambat adenosine triphosphate-citrate lyase (ACL)

Obat penghambat ACL dapat mencegah produksi kolesterol, sehingga kadar kolesterol dalam tubuh perlahan akan menurun. Obat kolesterol golongan ACL dapat diminum sendiri atau bersamaan dengan obat golongan statin.

6. Obat PCSK9

Biasanya obat golongan inhibitor PCSK9 akan digunakan jika penggunaan obat kolesterol di atas tidak mempan. Berbeda dengan obat lain, obat ini diberikan melalui suntikan 2-4 kali seminggu.

Obat kolesterol ini bekerja dengan cara menghambat protein PCSK9 di hati yang mendukung pembentukan kolesterol jahat dan melepaskannya ke dalam darah. Dengan menghambat protein PCSK9, kolesterol jahat dalam darah juga bisa berkurang.

Selain enam jenis obat kolesterol di atas, penderita kolesterol tinggi juga disarankan untuk memperbanyak asupan vitamin B3, serat, dan asam lemak omega 3. Nutrisi tersebut juga bermanfaat untuk menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh.

Dengan mengonsumsi obat kolesterol baik dan menjaga pola hidup sehat, menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh akan lebih efektif. Selain itu, jangan lupa untuk menghindari pantangan kolesterol, misalnya makan makanan berlemak dan merokok.